Apa itu Metaverse: Definisi, Relevansi, dan Potensinya?
News
Nadya
4 January 2022
359 Views
Istilah metaverse pertama kali digunakan dalam Snow Crash, novel ber-genre cyberpunk yang diterbitkan pada 1992. Dalam novel tersebut, metaverse digambarkan sebagai dunia virtual yang bisa dikunjungi oleh orang-orang melalui perangkat VR.
Metaverse adalah : kata kunci terbaru untuk menangkap imajinasi industri teknologi sedemikian rupa, serta dapat didefinisikan juga menjadi dunia nyata pada tingkat sepenuhnya yang baru dan dibangun dari konvergensi virtual dari dunia nyata. Metaverse sendiri merupakan langkah revolusioner setelah teknologi internet dan sosial media hadir dalam kehidupan masyarakat, fungsinya untuk dapat mengubah cara pengguna terhubung ke internet dan saat ini, ada banyak perusahaan yang tertarik untuk mengembangkan metaverse, mulai dari perusahaan game seperti Epic Games dan Tencent, sampai perusahaan teknologi raksasa seperti Microsoft dan Facebook. Begitu banyaknya perusahaan yang tertarik dengan metaverse sehingga pengertian atau definisi dari metaverse itu sendiri pun masih belum seragam. Masing-masing perusahaan seolah-olah punya konsep akan metaverse yang ideal.
Berikut beberapa definisi metaverse dari sejumlah tokoh dan perusahaan ternama :
1. Menurut pendiri Facebook, Mark Zuckerberg
Anda bisa membayangkan metaverse sebagai perwujudan internet yang bisa Anda masuki. Jadi, Anda tidak lagi sekadar melihat apa yang ada di internet.
2. Menurut Roblox
Metaverse sebagai ruang virtual 3D dalam semesta virtual yang bisa diakses oleh banyak orang secara bersamaan.
3. Menurut Tim Sweeney
CEO dan pendiri Epic Games, metaverse adalah media sosial 3D yang bisa diakses secara realtime. Dengan menggunakan media itu, orang-orang akan bisa membuat konten di dunia virtual dan saling berbagi konten tersebut. Para pemain juga akan punya kesempatan yang sama untuk mengubah keadaaan sosioekonomi di dunia virtual tersebut.
4. Menurut Peter Warman
CEO Newzoo menganggap metaverse sebagai tempat yang memungkinkan orang-orang untuk menjadi penggemar, pemain, dan kreator secara bersamaan. Menurutnya, hal ini akan memaksimalkan engagement, yang juga akan mendorong potensi bisnis.
5. Menurut Jesse Alton
Owner dari Open Metaverse, grup yang membuat standar opensource untuk metaverse menjelaskan, bahwa idealnya, metaverse tidak tergantung pada satu teknologi milik satu perusahaan, tapi terdiri dari berbagai teknologi buatan banyak perusahaan yang saling terhubung dengan satu sama lain.
6. Menurut John Hanke
CEO dan pendiri dari Niantic menjadi salah satu orang yang memberikan peringatan akan bahaya dari metaverse. Dalam sebuah tulisan panjang, dia menjelaskan bahwa kita seharusnya menghindari konsep metaverse yang diangkat dalam novel Snow Crash. “Sebagai bagian dari masyarakat, kita harusnya berharap, keadaan di dunia nyata tidak menjadi begitu buruk sehingga kita ingin terus menerus melarikan diri ke dunia virtual,” katanya. “Kita bahkan seharunya berjuang demi memastikan masa depan itu tidak menjadi kenyataan.”
Source : https://today.line.me/id/v2/article/oy8qDo
#meteverse #VR #digital #internet #3D #virtualreality #virtual #reality